monolog dihati #3

Wednesday, November 16, 2011

Menolak cinta dan menerima cinta...



Kadang-kadang dada merasa penuh selalu diasakkan dengan pelbagai persoalan demi persoalan di otak ini, itu belum lagi pertanyaan-pertanyaan spontan dari org-org sekeliling. Satu saat aku merasakan aku tak punya siapa-siapa dalam hidup ini, perlu berjuang atas kaki sendiri melaungkan prinsip hidup. Padahal aku punya yang maha Esa, keluarga, kekasih dan teman-teman.Astagfirullaalazim, istigfar dalam hati.


Bicarakan apa sahaja, aku pasti ada yang akan menadah telinga untuk mendengar suara hati yang aku rasa makin hari hanya DIA yang mendengar aku. Ya cukup mengadu pada-Nya, Dia akan sentiasa ada disisi umatnya. Ya Allah aku merasa sangat berdosa kepadamua Ya Allah, ampunkan segala dosa-dosa hambamu ini, sesungguhnya aku hanya insan kerdil. Byk yg perlu aku luahkan.


Ilusi aku, bila diri ini punya sang istimewa dihati tapi si dia seolah-olah menjauhkan diri, makin menjauh, terlalu dingin sepatah disoal sepatah dijawab. Kadang-kadang hati seakan ragu dengannya. Pada saat itu, muncul sang penghibur hati, menemani diri bertanya khabar, belum ditanya sudah menjawab, sangat2 prihatin. Pada aku si sang penghibur hati, aku kira hanya bertahan beberapa purnama, selepas itu, ghaib ntah ke mana. Aku tidak perlukan sang penghibur dalam hidup ni. Ya tidak sama sekali, aku tetap perlukan sang istimewa untuk bertanya kan sesuatu walaupun jawapan yg ku terima hanya sepatah. Aku tak perlu menolak cinta sang penghibur kerana aku sudah menerima cinta sang istimewa.